
Perubahan suhu permukaan air laut (Sea Surface Temperature atau SST) memiliki dampak signifikan terhadap ekosistem laut, terutama dalam memengaruhi pola migrasi dan kebiasaan mencari makan berbagai spesies ikan dan biota laut.Peningkatan suhu laut mendorong spesies ikan untuk berpindah ke perairan yang lebih dingin guna mempertahankan kondisi lingkungan yang optimal bagi kelangsungan hidup mereka. Sebagai contoh, spesies seperti herring dan whiting telah diamati bermigrasi menuju daerah kutub yang lebih sejuk, yang penting untuk proses pemijahan mereka . Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa hiu macan bermigrasi lebih awal dan mencapai lintang yang lebih utara selama tahun-tahun dengan anomali suhu permukaan laut yang tinggi. Penelitian oleh Pesoth et al. (2023) menunjukkan bahwa selama fenomena El Niño, terjadi penurunan SPL dan peningkatan konsentrasi klorofil-a, sedangkan selama La Niña, SPL meningkat dan konsentrasi klorofil-a menurun. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan SPL berkaitan erat dengan produktivitas perairan di Laut Maluku.
Variabilitas iklim di wilayah pesisir dan laut juga berdampak pada ketidakpastian dalam menentukan waktu dan lokasi daerah penangkapan ikan (fishing ground). Perubahan kondisi lingkungan yang tidak terduga menyebabkan distribusi ikan menjadi tidak menentu, sehingga menyulitkan nelayan dalam merencanakan waktu melaut dan menentukan lokasi penangkapan yang potensial. Studi menunjukkan bahwa peningkatan variabilitas iklim dapat meningkatkan risiko penurunan populasi ikan, terutama pada spesies dengan tingkat pertumbuhan cepat dan yang berada di lingkungan yang bervariasi.
Perubahan suhu permukaan laut ini dapat mempengaruhi distribusi dan ketersediaan ikan, sehingga menambah tantangan bagi nelayan dalam menentukan lokasi dan waktu penangkapan yang optimal. Oleh karena itu, pemantauan dan pemahaman terhadap variabilitas SPL di perairan Maluku menjadi penting dalam pengelolaan perikanan yang berkelanjutan. Selain itu, penelitian lain mengungkapkan bahwa perubahan iklim menambah ketidakpastian dan tantangan baru dalam pengelolaan perikanan, karena perubahan ukuran dan lokasi populasi ikan yang signifikan . Kondisi ini menuntut fleksibilitas yang lebih besar dalam strategi pengelolaan perikanan untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Kondisi ini pada akhirnya dapat berdampak pada hasil tangkapan dan keberlanjutan mata pencaharian nelayan. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang dampak perubahan suhu permukaan laut dan variabilitas iklim terhadap ekosistem laut sangat penting dalam merumuskan strategi adaptasi dan pengelolaan perikanan yang berkelanjutan.
Pembuatan peta wilayah tangkap sebagai panduan
Alat bantu penangkapan ikan tuna
Fungsi TP3I bertujuan mengajak nelayan mengelola hasil penangkapan mereka secara Mandiri




Our Technician

Branch Manager

Branch Manager

Branch Manager

Branch Manager
Aspernatur sit adipisci quaerat unde at neque Redug Lagre dolor sit amet consectetu. Etiam pharetra, erat sed fermentum feugiat, velit mauris egestas quam, ut aliquam massa nisl quis neque. Suspendisse in orci enim.

+91 99876657890

+91 99876657890
Hayden street 141 sydney road, New South Wales, Australia